Kamis, 15 Agustus 2013

Sinopsis: SEIKAT BUNGA



Belia, anak SMA yang luar biasa. Bisa berprestasi meski hidup dengan kesederhanaan. Mamanya yang Single Mother dan dua sahabatnya, Echa dan Ayu, adalah semangat hidup Belia. Afgan, penyanyi berwajah manis dan romantic ini menjadi idolanya semenjak Belia suka nyanyi, setelah Papanya meninggal dunia. Banyak pernak-pernik tentang Afgan di rumahnya, bahkan kemanapun Belia pergi, selalu ada hal tentang Afgan dalam penampilannya.
Liburan semester satu di kelas XII merupakan suatu kesempatan bagi Belia untuk menikmati segala rencananya yang telah lama diagendakan. Mau nonton konser Afgan secara langsung, ikut meet and greet, minta foto bareng, tanda tangan, kalau perlu sampai menginap di basecampnya. Apapun deh yang penting bisa ketemu Afgan.
Pada sebuah event saat dimana Afgan menjadi bintang tamunya, Belia sudah niat hadir dan memberikan seikat bunga kado cinta untuk Afgan sabagai hadiah ulang tahunnya minggu lalu yang baru sempat Belia kasih. Tapi setelah selesai tampil menyanyikan satu lagu, kening Afgan berkerut, terlihat jutek sekali. Belia memberikan seikat bunganya dengan senang hati dan perasaan tak terduga, namun Afgan mengabaikannya. Bahkan berteriak kesal sambil meninggalkan Belia.
Kejadian itu cukup menghancurkan suasana hati Belia. Menurutnya sikap Afgan tidak sesuai dengan apa yang selama ini Belia saksikan di televisi. Segala macam pikiran buruk tentang Afgan bermunculan. Mendengarkan keluhan sahabatnya itu, Echa menafsirkan sosok Afgan yang munafik dan sadis terhadap Fans. Tidak bagi Ayu, ayu menenangkan perasaan Belia yang sedang down dan kecewa. Dengan terus memberi pencerahan tentang Afgan yang tetap manusia biasa dan memiliki alasan untuk bersikap apapun.
Belia terserang kekecewaan yang mendalam. Untuk sembuh, Belia mencoba lagi menemui Afgan di Apartmentnya. Memberanikan diri sebagai Fans yang paling ngefans dengannya. Informasi tempat tinggal Afgan didapatkannya dari kak Chita, sahabat Afgan yang juga seorang artis, beberapa waktu lalu Belia bertemu kak Chita di Indonesian Book Fair. Di lobby, dekat pintu kamar Afgan, Belia menyudut. Karena mendengar sebuah pertengkaran hebat yang Belia kenali suaranya. Afgan dan seorang perempuan. Lalu keluar perempuan itu sambil membanting pintu. Belia tidak percaya, hal semacam ini akan diketahuinya. Dompet jatuh dari tas yang dikenakan oleh perempuan itu dan membawa Belia pada sebuah keberuntungan.
Seharian di kamar Afgan dan hanya berdua dengannya. Itu adalah kejutan yang paling istimewa. Tapi tak satupun keinginannya dapat tercapai. Tanda tangan, foto bareng, tak sempat. Afgan penuh misteri dan itu membuat Belia sangat penasaran. Beberapa jam hanya diam dan mengingat apa saja yang ada di dalam kamar Afgan, sembunyi-sembunyi mencari tahu kebiasaan Afgan di kamarnya. Sok cerdas, padahal itu hanya perkiraannya, ah yang terpenting adalah tahu tentang Afgan dan bisa jadi bukti ke Echa dan Ayu kalau Belia sudah berhasil datang ke Apartmentnya Afgan.
Belia mengupload foto-foto di Apartment Afgan di twitter dan Elsa mengetahuinya. Elsa, perempuan yang marah-marah di Apartment itu adalah pacar Afgan. Saat menemui Afgan lagi di sebuah program konser televisi swasta. Backstage yang sunyi, Afgan menghuni. Penuh perjuangan untuk bisa masuk ke backstage dan Belia sadar dirinya brandal. Melihat kemunculan Belia, spontan Afgan marah. Karena foto-foto yang Belia upload, Elsa marah besar padanya dan nyaris memutuskan hubungan. Puas marah-marah ke Belia, Afgan mereda. Tetesan kecil air mata Belia di pipinya ternyata melemahkan Afgan. Itu kedua kalinya Afgan membuat Belia kecewa. Setelahnya, Belia masih banyak berkorban untuk kebahagiaan Afgan, membuatkan sarapan, mengirimkan obat saat Afgan sakit, sampai mengirim banyak surat untuk Afgan berharap Afgan memaafkannya.
Waktu liburan habis, saatnya Belia kembali bersekolah. Belajar sangat serius dan fokus, meski pikirannya tetap memikirkan Afgan. Suatu hari, Belia menemui Elsa di lokasi shooting sinetron terbarunya. Belia diperbolehkan masuk oleh crew, di sebuah ruangan, Belia melihat jelas Elsa dipeluk mesra oleh lelaki yang Belia kenali sebagai artis juga. Lelaki itu mencium Elsa dan Elsa tidak menolak. Terkejut menyaksikan itu, Belia bersembunyi. Lelaki itu keluar, namanya Ega, actor film action yang pernah Belia tonton. “Hey, anak kecil ngapain ada disini?” Dibelainya kepala Belia, lembut sekali.
Kenyataan bahwa Elsa bukanlah yang terbaik untuk Afgan, Belia terus berusaha agar Afgan percaya padanya dan sedikit saja mau mendengarkannya. Kak Chita dan Alan pacarnya, sangat bersimpati terhadap aksi Belia yang ngefans berat sama Afgan. Mereka mendukung Belia untuk bisa meluluhkan hati Afgan. Namun Afgan tetap keras kepala. Sampai akhirnya Afgan memergoki Elsa dan Ega di gym seperti sepasang kekasih. Menyesal tidak pernah mau menganggap Belia adalah sosok yang berpengaruh dalam hidupnya, Afgan mencari-cari Belia. Ke sekolah, ke tempat-tempat yang sering Belia singgahi, namun tak juga ketemu. Echa dan Ayu pun memberitahu, bahwa Belia mendapatkan beasiswa kuliah di MIT Boston, Amerika Serikat. Belia sudah berangkat tiga hari yang lalu. Tak ada pilihan, Afgan harus bertemu Belia meski mengejarnya sampai ke Massachussets.
Di Massachussets, Belia seperti akan terbang. Afgan, idola yang dicintainya dan Mama, wanita terhebat dalam hidupnya, ada di hadapannya, menyaksikan Belia sedang presentasi di depan mahasiswa-mahasiswi MIT. Belia, walaupun dengan keterbatasan ekonomi dan penuh kesederhanaan, Belia mampu membesarkan namanya sebagai salah satu Anak kebangsaan Indonesia yang berprestasi terbaik. Afgan dengan seikat bunga yang harum dan cantik, meminta maaf pada Belia dan memohon agar Belia mau menjadi pacarnya. Di depan halaman kampus MIT, di bawah pohon besar yang menjadi icon persinggahan terdamai anak-anak asrama MIT, Afgan menyatakan perasaannya pada Belia. Mereka pun jadian, Belia yakin bahwa segala hambatannya mencuri hati Afgan selama ini adalah sebuah tali untuk mengikat hubungan cinta yang benar-benar untuknya, Saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar