Selasa, 15 April 2014

MENGUNGKAP MISTERI NOMOR HANDPHONE





Hallo, kali ini aku mau membahas sebuah buku berjudul MENGUNGKAP MISTERI NOMOR HANDPHONE karya Ki Ngawur Permana dan Nyi Damar Sagiri. Dari judulnya, ketahuan dong kalau ini bukan novel/teenlit/kumcer. Ya, ini nonfiksi. Tips dan trik mengenali tujuan hidup seseorang lewat nomor handphonenya.

Pertemuan pertamaku dengan penulis buku ini yaitu ketika momen book launch novel kedua kak Dwi Andhika, 11 April 2014 lalu di Teebox Café. Nyi Damar Sagiri, seorang isteri atau perempuan yang mandiri dan tangguh menurutku. Benar atau tidaknya, hanya beliau dan Tuhan yang tahu. Hehehehe
Aaaa covernya kayak cover film-film horror gitu. Suka sama jenis tulisan judulnya. Mengingatkanku pada Bioskop Indonesia Trans TV.

Bab tentang Angka Universal menyampaikan ilmu-ilmu yang belum ku ketahui, dan baru ku ketahui setelah membacanya. Tapi kurang lengkap, kurang berisi, terlalu sedikit. Sepertinya bisa puluhan halaman khusus untuk Angka Universal saja jika penulisnya mau mengungkapkan. Bikin penasaran soalnya.

Bab 1 sampai 7, aku membaca dan mengikuti dengan cermat. Kita bisa tahu makna angka-angka 4 digit terakhir dari nomor handphone kita. Kita juga bisa tahu nomor inti dari nomor handphone kita, beserta maknanya. Ini permainan yang seru banget. Mendadak jadi banyak ingin tahu karakter orang-orang gitu lewat nomor handphonenya. Dan mengenai nomor handphoneku sendiri, aduh gimana ya? Nyaris tepat, sumpah.

Bab 8, Makna Nomor Berpasangan. Nah, ini lho alternative yang memudahkan kita mengetahui arti terpendam dari dua digit angka nomor handphone kita.

Pokoknya, buat yang penasaran sama makna empat digit dari belakang nomor handphonenya, baca deh buku ini.

Kalau aku, gak akan percaya sebelum membacanya sampai habis atau sampai selesai. Setelah membaca dan mengerti, wah keren juga ya. Bisa jadi panduan kita untuk memiliki nomor handphone yang baik dan bagus.
Tapi, ibarat makan siang, ini buku baru menu beratnya aja. Sebenarnya masih bisa dijabari lagi atau dilebih lengkapi lagi atau ditambah rinciannya lagi. pokoknya kayak masih bisa dibikin dua atau tiga buku lagi gitu deh. Kan ada makanan ringan, nah, masih perlu itu agar semakin pintar mengetahui makna nomor handphone.

Hehehe. Ditunggu ya mas, mba. Ditunggu buku-buku selanjutnya. Keren banget.
  

Delisa, Kirana Kejora dan Nyi Damar Sagiri


MENGUNGKAP MISTERI NOMOR HANDPHONE
Ki Ngawur Permana dan Nyi Damar Sagiri

I LOVE YOU BEIB by Dwi Andhika





Hallo, kali ini aku mau membahas novel kedua dari Dwi Andhika yang berjudul I LOVE YOU BEIB. Novel tersebut baru saja launching pada 11 April 2014 lalu. Kebetulan aku datang di acara book launchnya di Teebox Café, Blok M. Novel pertama kak Dhika berjudul TEARS SPRING IN KOREA, launching pada 11 November 2012 silam. Tepat di usiaku yang ke-18 tahun, specialnya lagi, novel itu juga aku dapatkan lho, lengkap dengan memo dan tanda tangan penulisnya.

Sebelum datang di acara book launch I LOVE BEIB ini, aku sempat berpikir, kenapa ya setiap book launch novelnya kak Dhika pasti selalu tanggal 11? Apa karena itu tanggal lahirku? Hahahahaha agak narsis ya. Tapi kata kak Dhika, dia suka sama angka 11, mungkin itu angka keberuntungannya atau angka yang ajaib buat dia atau apalah. Hanya dia dan Tuhan yang tahu. Hehehehe

Kesan pertama mengetahui judul novel kedua kak Dhika ini adalah ‘begitu romantis’. Terbukti dengan puisi pembuka yang sukses mengharukan dan bagiku sendiri cukup ketebak endingnya seperti apa. Pasti kehilangan, pasti ada yang meninggal, pasti bikin nangis, pikirku.

Pemeran utama, Laras (Puan Larasati). Memiliki sahabat bernama Naira. Tetiba, aku membayangkan bahwa Laras itu Vebby Palwinta dan Naira itu Vinessa Inez. Sudah menjadi tradisiku dalam membaca, apapun jenis novelnya, pasti aku memfilmkan novel yang ku baca dalam pikiran dengan tokoh-tokoh yang ku setujui sendiri. Dan ujung-ujungnya, bisa merasa puas juga.

Aku kurang suka sama bab pertama. Bikin kesal. Orang tua Laras sibuk banget gitu. Sering meninggalkan Laras dan mementingkan pekerjaannya masing-masing.

Untuk Dion (Dion Devanindra), si kapten basket yang jangkung dan digemari banyak cewek-cewek di sekolah itu adalah Kevin Lukas. Aaaaa entah kenapa, sosok Dion sangat cocok diperankan oleh Kevin. Mungkin karena mereka sama-sama cool, sama-sama cukup pendiam dan memiliki gaya penampilan yang sederhana tapi tetap terlihat menarik. Ya, Laras suka sama Dion. Suka banget, sampe-sampe Laras ingin status yang jelas dari kedekatan mereka selama ini.

Sebenarnya sih bisa dibilang kalau Dion itu cowok idamanku, dia suka baca buku, dia mendalami makna cinta begitu murni atau mahal atau sangat berarti. Sehingga tidak mudah untuk mengatakannya seperti ‘I love you’ ‘aku sayang kamu’ dan semacamnya. Perjalanan cinta Laras dan Dion mengalir saja. Menariknya, setiap kali Dion memberi Laras boneka Teddy Bear. Menurut Laras itu hanya sebuah boneka, tidak memiliki makna apa-apa. Tapi bagi Dion, boneka tersebut adalah symbol perasaannya pada Laras.

Huh, membaca novel ini aku benar-benar empati banget sama apa yang Laras alami. Mungkin karena sama-sama perempuan kali ya. Tapi aku lebih ke Dion, menjadi Dion, serius.

Tokoh Vega, Gea dan May memang menghidupkan Dion sebagai primadonna di sekolahnya. Ibarat tempat tidur, selain ada bantal dan guling, mereka itu selimut. Melengkapi gitu.

Bab ke-4 dan ke-5 favoriteku banget. Karena di bab tersebut, Dion membuatku (pembaca) terpukau dengan segala pengetahuannya tentang cinta sufinya Jalaluddin Rumi. Lalu Dion memperkenalkan novel serasi Air Mata Terakhir Bunda dan Ayah Menyayangi Tanpa Akhir karya Kirana Kejora. Kirana Kejora, penulis yang juga memotivasi kak Dhika dalam menulis novel. Memotivasiku juga tentunya, karena beliau begitu welcome terhadap siapapun yang mau dan ingin berkarya lewat tulisan. Mengenai puisi-puisi cinta, tak lepas dari nama Kahlil Gibran. Ya, awal kedekatan Laras dan Dion karena momen rebutan buku di perpustakaan. Rebutan buku yang halus sih lebih tepatnya. Si Dion besar hati gitu, mengalah untuk Laras.

Hari demi hari, Dion tak kunjung menyatakan cintanya pada Laras. Padahal Laras sangat berharap bahwa kedekatan mereka itu memiliki status yang jelas, pacaran ya pacaran, tidak ya tidak. Namanya perempuan, gak suka digantung atau diPHP gitu, perlu kepastian. Boneka-boneka Teddy Bear dari Dion hanya disimpan Laras dalam kardus sepatu yang diletakkannya di dalam lemari. Boneka-boneka itu sering Laras campakkan.

Mendekati ending, hari ulang tahun Laras. Kalau di film, ini golden scene menurutku. Hujan deras disertai petir yang dahsyat dan angin yang kencang, Dion datang ke rumah Laras. Tidak lama, hanya memberi kado ulang tahun saja. Alasan Dion, karena omanya sedang sakit. ketika Dion pulang, Laras kecewa berat. Ia membanting boneka-boneka dari Dion, bahkan diinjak-injak. Hingga keluar suara dari boneka-boneka itu, ‘I love you I love you I love you’. Laras tidak percaya. Ya, begitulah cara Dion mencintainya.

Di sekolah, Laras ingin minta maaf pada Dion atas prasangka buruknya selama ini tentang kemiskinan Dion terhadap pernyataan cinta yang menurut Laras harus diucapkan. Tapi apa daya, kata Rayhan (sahabat Dion), Dion sudah nggak ada.

Dion kecelakaan ketika pulang dari rumah Laras.

Nangis lho nangis, air mataku sampai bertetesan. Setiap membaca novel, selalu ada peristiwa yang menyedihkan yang menguras air mata. Inilah tulisan karya kak Dhika, di Tears Spring In Korea, si tokoh perempuan yang meninggal. Di I Love You Beib, si tokoh laki-laki yang meninggal. Novel selanjutnya, ada tokoh yang meninggal lagi gak ya? Ditunggu pokoknya.

Untuk penulisan kata yang kekurangan huruf atau salah huruf gitu, aku menyadarinya hanya ada satu dua atau tiga kata saja deh. Untuk tanda baca, aku mudah memahaminya saja. Untuk cerita-cerita di setiap babnya, mudah dimengerti. Untuk karakter tokoh, menarik banget. Yang tak ku sangka itu ya si Dion. Kapten basket, primadonna di sekolah, kok suka baca buku, novel, suka puisi. Jarang banget yang seperti itu. Ini cukup menjernihkan pikiran atau mindset orang-orang sih. Yang terlintas di benak ketika mendengar kata ‘kutu buku’ pasti berkacamata, culun, cupu, gak keren. Tapi di I Love You Beib ini, Dion mempesona. Dia bawa motor gede, meski jangkung, dia cool. Buktinya, dia disukai banyak siswi-siswi di sekolahnya. Ah, naksir deh sama Dion. Hihi

Ohya, Laras dan Naira juga pergi ke London. Aku (pembaca) berasa ikutan kesana juga. Seru banget. Dapat pengetahuan-pengetahuan baru tentang yang ada di kota London. Terutama Museum Patah Hati. Aku kira itu hanya museum yang dibuat-buat oleh penulis, eh ternyata memang benar ada di London. Menakjubkan. Alasan yang membawa Laras sampai ke London, ke Museum Patah Hati juga sangat berkesan. Apalagi kalau bukan untuk mengabadikan Teddy Bear dari Dion. Karena museum tersebut adalah museum tempat penyimpanan barang-barang dari sang kekasih. Yang mungkin telah pergi, atau cintanya telah putus, atau kandas atau bertepuk sebelah tangan. Intinya, yang patah hati gitu.

Bicara Teddy Bear, kak Dhika juga menceritakan sejarah tentang Teddy Bear. Yang jujur, baru ku ketahui setelah membaca I Love You Beib ini.

Gimana?
Menarik bukan untuk dibaca? Dikonsumsi di waktu luang.
Covernya manis sekali lho, ada Teddy Bearnya.
Baca novel ini aku hanya menghabiskan waktu 2 jam. Dari jam 8 sampai jam 10 malam.
Sukses terus buat kak Dhika. Good job (y)





“Maknai cinta dengan jiwa, karena cinta hanya bisa terjawab dengan bahasa rasa.”
I LOVE YOU BEIB
Dwi Andhika
Penerbit: Zettu
Book Launch 11 April 2014