Rabu, 23 April 2014

HATI YANG MANA?



Aku pernah bertengkar dengan embun di kala senja
Pada waktu itu, embun ingin kami jalan berempat
Ya, berempat.
Aku, embun, senja dan peri kecilnya

Tapi aku menolak
Aku bilang ‘Aku punya hati’
Embun tanya, hati yang mana?
Aku semakin bingung
Di satu sisi, aku ingin menjadi bagian dari mereka
Tanpa perlu status atau sebutan bahwa aku ini siapa
Di sisi lain, aku tidak punya keberanian sedikitpun
Aku takut menyakiti senja dan peri kecil
Aku tidak mau menjadi alasan dari sendu mereka

Hati Kecilkah? -Hati yang sebenarnya-
Hati Nuranikah? -Hati yang sedalam-dalamnya-
Sanubarikah? -Perasaan batin-
Atau hati yang kau buat sendiri maknanya?
Empat pilihan yang embun sodorkan padaku
Ia memaksaku untuk menjawab
Bahkan sampai menekanku, membuatku menangis

Dan lihat, untuk pertama kalinya embun kehabisan kata-kata
Karena aku bilang, aku jawab dengan kalimat putus-putus
‘Ha-ti ya-ng ka-u mi-li-ki’

Tidak ada komentar:

Posting Komentar