Rabu, 28 Oktober 2015

Review Film AYAH MENYAYANGI TANPA AKHIR




Judul Film                   : AYAH MENYAYANGI TANPA AKHIR
Based on Novel by       : Kirana Kejora
Sutradara                  : Hanny R Saputra
Production House        : MD Pictures
Mulai Tayang              : Kamis, 29 Oktober 2015
Pemain                      : Fedi Nuril (Arjuna Dewangga)
                                 Naufal Azhar (Rajendra Mada Prawira)
                                  Ade Firman Hakim (Dean)
                                  Amanda Rawles (Diva)

Sebagai Pembaca Novel karya Kirana Kejora, tentunya saya sangat menantikan kehadiran film ini. Ayah Menyayangi Tanpa Akhir (AMTA) adalah salah satu novel terbitan Zettu Publishing setebal 372 Halaman. Novel ini best seller dan sudah masuk cetakan ke-15. Saya senang sekali akhirnya MD Pictures meminang AMTA, dan besok filmnya mulai tayang di seluruh bioskop di Indonesia.

Selasa, 27 Oktober 2015 kemarin di Epicentrum, Kuningan, Gala Premiere Film AMTA berjalan dengan lancar, sangat menyenangkan dan memuaskan. MD Pictures, Pak Hanny R Saputra, Para Pemain, dan crew yang terlibat mengemas AMTA sebaik mungkin, semaksimal mungkin, setotal mungkin. Fedi Nuril memerankan tokoh Juna sesuai dengan karakter yang terdapat pada novel. Begitupun Naufal Azhar yang berperan sebagai Mada, Ade Firman Hakim sebagai Dean, Amanda Rawles sebagai Diva, dan yang lainnya.

Pak Hanny R Saputra, sutradara sekaligus produser film ini memberi banyak kejutan. Bagi yang sudah membaca novelnya pasti punya gambaran tersendiri. Namun menurut saya di sini Pak Hanny sangat mengawal setiap scene, sehingga membuat semua scene menjadi yang terbaik dan favorit. Great!

Novel AMTA memiliki kekuatan yang besar. Dari ide ceritanya, tokoh-tokohnya, setting, alur. Dan MD Pictures memproduksi filmnya sedemikian bagus. The great movie with the great team.

Sebelum nonton, baca dulu novelnya. Kalau sudah baca novelnya, pasti tahu dong apa yang harus disiapkan pas nonton. Yep! Tissue.


 

Sabtu, 16 Mei 2015

100 Surat Kecil untuk Pak SBY


#SDSMUSLIMIN #SUPERMENTOR6



Bicara cita-cita, bicara keinginan, bicara aspirasi dan harapan memang tidak pernah membosankan. Hal-hal seputar itu selalu menyenangkan dan enak untuk dibahas. Bagi saya, sangat beruntung ketika saya dapat bertanya dan mengetahui langsung jawabannya dari anak-anak  SDS Muslimin, Kramat Raya, Jakarta Pusat.



Saya memasuki kelas IV, V dan VI. Setiap kelas, setiap usia, setiap anak memiliki karakter dan gaya menyambut saya yang berbeda-beda. Tetapi satu hal, mereka mempunyai tujuan yang sama. Menjadi berguna bagi nusa, bangsa, agama, dan terutama kedua orang tua.


Setelah bercerita dan berbincang dengan mereka, saya menjelaskan tentang surat yang akan mereka tulis untuk Pak SBY.

“Kalian boleh tulis cita-cita kalian apa, keinginan kalian apa, dan yang ingin kalian katakan ke Pak SBY apa.” Kata saya sambil menulis di papan tulis.

“Cita-cita saya mau jadi Guru seperti Bu Nia, kak.” Teriak seorang murid perempuan di barisan paling belakang.


Disambar celetukan-celetukan murid lain yang juga Luar Biasa. “Saya mau jadi Dokter seperti Dokter Fahmi.” “Aku mau jadi Artis seperti Aliando.” Dan sebagainya.

Saya mengatakan ‘Aamiin’ di dalam hati ketika mereka menyebutkan cita-cita mereka dengan lantang.


Ada banyak hal yang harus kita tahu, kita mengerti, kita pahami dan kita maklumi dari anak-anak. Mereka tidak bisa dipaksa, mereka tidak mudah diarahkan. 100 surat yang mereka tulis adalah kejujuran, bukan kepolosan.

Bu Fitri, salah satu Guru di SDS Muslimin berkata pada saya. “Harap maklum dengan sikap mereka. Karena mereka berasal dari lingkungan yang berbeda-beda.”


Saya rasa saya tidak perlu menuliskan lebih detailnya tentang ucapan Bu Fitri. Anda bisa datang dan melihat mereka langsung di sana. Mereka perlu orang-orang yang peduli dengan pendidikan, kesejahteraan sosial dan keselarasan HAM.


Bu Khania, selaku Kepala Sekolah, juga mengungkapkan banyak hal pada saya. Bahwa yang paling dibutuhkan oleh anak-anak SDS Muslimin adalah kasih sayang yang tulus. Karena mereka tumbuh di lingkungan yang keras. Not well educated yang tata krama dan pergaulannya sangat memprihatinkan. Maka dari itu para pendidik dituntut untuk telaten dalam membina mereka.

Ada yang sangat saya suka dari sosok Bu Khania. Beliau benar-benar memperhatikan rekan-rekannya. Ia sadar tentang hal tersulit bagi seorang Kepala Sekolah, yaitu mengenai SDM, tenaga pendidik dan kependidikan. Para guru harus mengubah mindset lamanya. Bu Khania tahu itu tidak mudah, tetapi pasti bisa.

Harapan Bu Khania terhadap guru-guru di SDS Muslimin tidak banyak, ia menyampaikan bahwa seorang guru tidak sekadar mengajar mata pelajaran saja, namun harus benar-benar mendidik karakter murid, memberi contoh kebiasaan-kebiasaan baik, mengajar penuh dengan kasih sayang yang tulus, menambah wawasan dan belajar lagi mengembangkan teknik mengajar yang tepat, serta memberikan pengetahuan-pengetahuan di luar pelajaran yang diajarkan.





Saya senang mengenal SDS Muslimin. Mengetahui banyak hal yang sebelumnya tidak pernah saya bayangkan. Saya berharap surat-surat mereka akan dibaca dan dibalas oleh Pak SBY. 


Tidak perlu menunggu punya uang untuk berbagi, tidak perlu menunggu kaya untuk berbagi, dan tidak perlu menunggu sukses untuk berbagi.


Kita bisa berbagi semangat, motivasi dan inspirasi. Kita bisa mendukung mereka untuk menjadi apa yang mereka inginkan. Karena yang mereka butuhkan adalah keberadaan kita.


Notes:
Menjadi volunteer saja saya rasa sangat biasa dan mudah. Maka dari itu, kali ini saya punya misi. 100 Surat Kecil untuk Pak SBY. Saya lihat mereka begitu lebih antusias ketika ditanya cita-cita, keinginan, aspirasi dan harapan. Mereka memberi saya banyak ilmu dan pembelajaran.

Terima kasih Pak Dino Patti Djalal atas SUPERMENTOR dan FPCI juga inspirasi-inspirasinya.

Rabu, 25 Maret 2015

Sumpah! Ini novel bikin gemasss


Novel                 : Rindu Terpisah di Raja Ampat
Penulis                : Kirana Kejora
Penerbit              : Zettu
Halaman             : 276 Halaman


“Jangan menjura cinta yang hanya akan membuat rengsa, cinta yang menjunta dari hilir kenisbian akan bermuara pada ketiadaan.”

Begitu tagline dari novel bersampul biru laut dengan pemandangan Raja Ampat yang super EPIC!

Novel-novel karya Mbak Kirana atau yang biasa disapa Key memang selalu spesial dan beda. Novel ke-14 yang baru akan edar minggu depan ke seluruh toko buku di JABODETABEK dan awal April ke seluruh toko buku di Indonesia ini adalah novel yang mahal.

Ya, kamu benar. Mahal karena ber-setting di Raja Ampat. Tapi bukan cuma itu. Novel ini mahal karena menyampaikan hal-hal seputar Perikanan dan Kelautan. Kisah cinta antara Rindu dan Karang juga menjadi satu-satunya alasan yang bikin aku gemas. Apalagi Ganesha yang enggak muncul-muncul. Itu nyebelin banget!

Baca novel ini membuatku merasakan bagaimana rasanya OPSPEK (Orientasi Program Studi Pengenalan Kampus) ala Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Wow! Luar Biasa pokoknya.

Novel romance education ini juga merupakan novel pertama yang kubaca yang mengangkat tentang Raja Ampat, beserta hal-hal di sekitarnya. Kapal, Nelayan, tempat-tempat bagus di sana, penyelaman, isi laut, cerita cinta yang menyentuh, dan lain-lain.

Ini termasuk novel yang lengkap. Kayak buku dalam buku. Ilmunya ada, banyak malah. Lucunya ada, sedihnya ada, bikin takjub, geregetan.

Kamu harus punya!

Harus baca!

Dan harus siap jatuh cinta sama Karang Biru Jalesveva.

Kalau kamu cowok, kamu harus siap jatuh cinta sama Rindu Eidelweis.

Kamu juga pasti penasaran kan sama Ganesha Airlangga?

Dapatkan segera di toko buku terdekat!

Cibubur Village Apartment, 23 Maret 2015

-kejora, DELISA NOVARINA

“Tidaklah mudah belajar ketegaran dari batu karang yang angkuh, namun setidaknya bagaimana ketenangannya terhempas kerasnya ombak, memberi pelajaran tentang cara seperti apa seharusnya sebuah kapal bisa dengan indah berlabuh, tanpa sedikitpun riak menyentuh.” - Novel RINDU TERPISAH DI RAJA AMPAT -


Selasa, 24 Februari 2015

Selamat Ulang Tahun, Mak


Hal tersulit di dunia ini adalah melupakan senyumanmu
Melupakan tangisanmu
Melupakan setiap suka duka yang selalu kita lewati bersama

Kau ingat?
Kau ingin mengatakan satu hal pada suamiku jika aku menikah nanti
“Sedikit saja kau kasar terhadap anakku, aku akan membunuhmu.”
Saat itu sebenarnya aku sangat terharu
Tetapi aku tahu, kau terlahir menjadi pendekar
Pahlawan yang gagah berani

Oh ya,
Apa kau tahu apa alasanku selama ini selalu ogah-ogahan belajar memasak?
Karena aku ingin selalu memakan makanan buatanmu setiap hari
Namun sekarang, rasanya aku ingin menjadi koki untukmu
Aku bosan, kau selalu bilang “Ibu harus pandai memasak”
Sepertinya kini aku tahu tiga hal yang menjadi impian terbesarmu

Kau ingin menjadi seorang Ibu, itu sudah tercapai
Kau ingin menjadi seorang Mertua
Dan kau ingin menjadi seorang Nenek
Aku akan mewujudkan kedua impianmu yang belum tercapai kelak
Aku harap kau senantiasa bersabar

Hhm, tentang seseorang
Aku tahu betul
Kau punya satu nama yang selalu kau sebut beberapa kali
Aku sampai muak mendengarnya
Sejujurnya aku tidak tega mengatakan ini
Tetapi sungguh, aku ingin kau melupakannya
Dia mungkin bukan jodohku, Mak

Hey, jangan cemberut

Tentu kau tidak tahu
Bagaimana perasaanku terhadapnya
Namun kau pasti tahu
Yang terbaik bagiku

Ah, lupakan tentangnya
Orang yang tidak meninggalkan shalat 5 waktu bukan hanya dia
Jodoh yang baik untuk pribadi yang baik juga kan, Mak?
Aku hanya perlu menjadi semakin lebih baik lagi
Aku berjanji tidak akan salah memilih

Begitu, tersenyumlah

Kalau kau masam mukanya, rasanya tidak enak hati
Kalau kau mengabaikanku, rasanya dadaku begitu sesak
Apalagi kalau kau marah, rasanya jantungku mau copot, hehe

Oh, soal impian-impian kita
Fondasi-fondasi yang sudah kita bangun
Jangan khawatir
Kita selalu percaya kan?
Bahwa suatu saat semua itu akan menjadi sebuah istana
Maka, bekerjalah dengan keras
Pada waktunya, kita akan merasakan hasilnya, Yeay!

Euh, Mak?
Maaf ya, bila mungkin aku terlalu gengsi untuk bilang sayang
Untuk bilang “I Love You”
Atau sekadar mencium pipimu
Kau pasti menyadarinya
Aku hanya berani memeluk dan mencium tanganmu
Di depan umum maupun di dalam rumah
Namun sebenarnya, aku mengatakan cinta di dalam hatiku
Kau mengerti bahasa kalbu
Tentu kau tidak akan kesulitan mengartikannya
Terima kasih telah memahami itu

Oh ya, ada satu lagi
Waktu aku menangis di depanmu beberapa minggu lalu
Mungkin baru sekarang kau tahu mengapa hal itu terjadi
Ah, aku malu mengatakannya
Aku menangis karena kesal
Kesal pada orang-orang yang tidak pernah bisa menghargaimu
Orang-orang munafik yang selalu datang untuk meminta bantuanmu

Mengapa ada perempuan sebaik dirimu?
Apa itu salah satu jawaban kenapa kau disebut Ibu?
Kau punya hati sejernih embun
Bahkan kau punya kekuatan yang lebih daripada seorang pejuang
Kau hebat sekali
Aku bangga menjadi anakmu, Mak

Sudah ya,
Air mata kali ini cukup sebanyak ini saja
Simpan sisanya untuk kebahagiaan yang menanti kita menyambutnya

Selamat Ulang Tahun, Mak
Kau adalah Ibuku
Kuharap kau tidak menyesal
Akan kubiarkan kau menangis bangga padaku suatu hari nanti
Dan kau akan membalas ucapanku, “Kau adalah Anakku.”

I’m everything I am
Because you loved me
(Soundtrack of Celine Dion)

Beji Timur, Depok
untuk 03 Maret 2015
LS