Rabu, 25 Maret 2015

Sumpah! Ini novel bikin gemasss


Novel                 : Rindu Terpisah di Raja Ampat
Penulis                : Kirana Kejora
Penerbit              : Zettu
Halaman             : 276 Halaman


“Jangan menjura cinta yang hanya akan membuat rengsa, cinta yang menjunta dari hilir kenisbian akan bermuara pada ketiadaan.”

Begitu tagline dari novel bersampul biru laut dengan pemandangan Raja Ampat yang super EPIC!

Novel-novel karya Mbak Kirana atau yang biasa disapa Key memang selalu spesial dan beda. Novel ke-14 yang baru akan edar minggu depan ke seluruh toko buku di JABODETABEK dan awal April ke seluruh toko buku di Indonesia ini adalah novel yang mahal.

Ya, kamu benar. Mahal karena ber-setting di Raja Ampat. Tapi bukan cuma itu. Novel ini mahal karena menyampaikan hal-hal seputar Perikanan dan Kelautan. Kisah cinta antara Rindu dan Karang juga menjadi satu-satunya alasan yang bikin aku gemas. Apalagi Ganesha yang enggak muncul-muncul. Itu nyebelin banget!

Baca novel ini membuatku merasakan bagaimana rasanya OPSPEK (Orientasi Program Studi Pengenalan Kampus) ala Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Wow! Luar Biasa pokoknya.

Novel romance education ini juga merupakan novel pertama yang kubaca yang mengangkat tentang Raja Ampat, beserta hal-hal di sekitarnya. Kapal, Nelayan, tempat-tempat bagus di sana, penyelaman, isi laut, cerita cinta yang menyentuh, dan lain-lain.

Ini termasuk novel yang lengkap. Kayak buku dalam buku. Ilmunya ada, banyak malah. Lucunya ada, sedihnya ada, bikin takjub, geregetan.

Kamu harus punya!

Harus baca!

Dan harus siap jatuh cinta sama Karang Biru Jalesveva.

Kalau kamu cowok, kamu harus siap jatuh cinta sama Rindu Eidelweis.

Kamu juga pasti penasaran kan sama Ganesha Airlangga?

Dapatkan segera di toko buku terdekat!

Cibubur Village Apartment, 23 Maret 2015

-kejora, DELISA NOVARINA

“Tidaklah mudah belajar ketegaran dari batu karang yang angkuh, namun setidaknya bagaimana ketenangannya terhempas kerasnya ombak, memberi pelajaran tentang cara seperti apa seharusnya sebuah kapal bisa dengan indah berlabuh, tanpa sedikitpun riak menyentuh.” - Novel RINDU TERPISAH DI RAJA AMPAT -


Tidak ada komentar:

Posting Komentar