Sepuluh tahun
Pak SBY menjadi orang nomor satu di Indonesia
Bukan aku yang
memilih
Aku belum cukup
umur untuk melaksanakan yang katanya Pesta Rakyat itu
Pada saat itu
Dan entah kapan
aku mulai mengagumi sosoknya
Atau sebut saja,
‘gue suka gaya lu’
Pak SBY itu
kayak warna Ungu
Aku suka saja
Jangan tanya
kenapa
Aku juga tidak
tahu jawabannya
Sekarang banyak
orang bilang #ShameOnYou (SOY)
Bukan begitu
#StandByYou (SBY)
yang benar
Ada sesuatu
pasti
Yang tidak beres
Orang yang baik
itu, mendampingi
Kasih tahu
lembut-lembut
Bukan asal
cerocos sok kritikus
Kayak lagi lapar
terus makan dua mangkok (Ini misalnya Bakso ya)
Pak SBY itu
butuh kita untuk berdiri di sampingnya
Enggak perlu
kita yang bisanya cuma berkoar
Teriak-teriak ‘demokrasi,
demokrasi’
Pengin tampang
jadi “demonstran”?
Mending terjun
ke politik sekalian
Jangan tanggung
deh
Daripada terjun
dari lantai dua
Mungkin mati
atau merepotkan orang-orang di rumah sakit
Pak SBY itu
kayak di Three Days
Atau di Good
Morning President
Atau di City
Hunter
Di Olympus Has
Fallen
The Butler
White House Down
Yang pasti bukan
kayak di Ada Apa Dengan Cinta
Hah,
Mungkin aku yang
terlalu drama
Karena sering
menonton film kepresidenan seperti itu
Aku jadi susah
membedakan
Mana yang
sebenarnya
Mana yang
bersandiwara
Mana yang cari
muka
Mana yang ikhlas
Mana yang sejati
Mana yang
sekelebat
Intinya aku
ingin mengatakan
Bahwa aku ingin
#StandByYou Pak SBY
Ini saja sudah cukup untuk mengungkapkan perasaanku
sekarang
Sejak membaca, mendengar, melihat berita tentang
#ShameOnYou Pak SBY
Ingat, yang benar #StandByYou Pak SBY
Tidak ada komentar:
Posting Komentar