Judul: IBU, DOA YANG
HILANG
Penulis: Bagas Dwi
Bawono
Jenis: Fiksi (Kumpulan
Cerpen – Berdasarkan Kisah Nyata)
Penerbit: Zettu
Tebal: 233 Halaman
Ini kumcer yang
menggugah emosiku. Karya Om Bagas Dwi Bawono. Salut juga sama beliau itu.
Seorang suami, ayah tiga anak, Arsitek sekaligus Penulis. Luar Biasa!
Cerpennya yang pernah
difilmkan adalah Hasduk Berpola. Film yang sangat menginspiratif, mengharukan,
membuat siapa saja yang menontonnya menjadi makin cinta sama tanah air,
membangkitkan kembali rasa patriotisme dan nasionalisme kita sebagai anak
bangsa. Pokoknya, mantap Om Bagas ini.
Balik ke IBU, DOA YANG
HILANG. Kumpulan cerita pendek tentang Om Bagas dan keluarganya, terutama Ibu
dan Ayah. Bikin aku tertegun alias sesak menahan tangis, di bagian Ikhlas. Di
mana Ibunya Om Bagas mimpi didatangi Suaminya (Ayah Om Bagas). Ayah Om Bagas
minta dibacakan surat Al-Ikhlas, aku
kira tuh artinya Ayah Om Bagas cuma pengin didoakan saja. Tapi ternyata, Ayah
Om Bagas minta Istrinya untuk mengikhlaskan dia yang pergi meninggalkannya ke
rumah Gusti. Sedih banget. Aku enggak menyangka ih. Terus Ibunya Om Bagas minta
ke Om Bagas untuk ikhlas menerima kepergian Ayahnya. Benar-benar menggugah
emosiku, aku yang gengsi buat menangis pas baca drafnya, sampai kuat tahan
hingga aku punya bukunya sendiri. Buku buat adikku sih, supaya dia bisa dapat
pencerahan gitu tentang bagaimana caranya menghargai dan menghormati orang tua
selagi mereka masih ada. Tapi aku sempat membacanya dahulu sampai selesai.
Setiap cerpen diakhiri
dengan kata-kata mutiara. Nilai plus buat Om Bagas. Karena menurutku, quote itu
penting. Supaya pembaca punya pesan yang dapat dipetik. Biasanya kan cuma bisa
dipendam sendiri saja, semacam pemahaman pribadi gitu. Tapi kalau ada quote, itu
kayak lebih mudah untuk diingat deh.
Sebagai pembaca, aku
lihat gaya penulisan Om Bagas punya ciri khas. Mengalir, santai, enak dibaca,
enggak rumit, to the point, dan topik pembicaraannya cukup jleb, hiks.
Buku ini cocok buat
siapapun, umur berapapun, karena kita semua pasti punya Ibu. Yang pasti, pas
Mamaku baca buku ini, raut mukanya serius lalu semringah gitu. Dan aku enggak
berani tanya tanggapannya apa. Khawatir nanti ada percakapan yang mengundang
tangis, hehehe. Satu kata berkhasiat yang Mama ucapkan buat Om Bagas atas buku
ini, yaitu Terima Kasih.
Tentang cover, jenis
kertas, font, layout, selaras deh, keren. Dan baca endorsement di buku ini juga
aku cukup terkesima. Bagaimana tidak, ada endorsement dari Mba Kirana Kejora,
Opa Ciputra, dll. Memberi kesan bahwa buku ini memang bagus dan layak dibaca
semua orang.
Pokoknya, cinta IBU tak
terhitung berapa banyak. Seperti nyawa yang begitu berarti.
Salam sahabat,
I LOVE YOU MOM
DNS
thank ya Del, atas apresiasinya...
BalasHapussudah terbit cetakan kedua..
semoga bermanfaat..,
salam,
Bagas D. Bawono