Kamis, 16 Oktober 2014

IBU, DOA YANG HILANG



Judul: IBU, DOA YANG HILANG
Penulis: Bagas Dwi Bawono
Jenis: Fiksi (Kumpulan Cerpen – Berdasarkan Kisah Nyata)
Penerbit: Zettu
Tebal: 233 Halaman



Ini kumcer yang menggugah emosiku. Karya Om Bagas Dwi Bawono. Salut juga sama beliau itu. Seorang suami, ayah tiga anak, Arsitek sekaligus Penulis. Luar Biasa!

Cerpennya yang pernah difilmkan adalah Hasduk Berpola. Film yang sangat menginspiratif, mengharukan, membuat siapa saja yang menontonnya menjadi makin cinta sama tanah air, membangkitkan kembali rasa patriotisme dan nasionalisme kita sebagai anak bangsa. Pokoknya, mantap Om Bagas ini.

Balik ke IBU, DOA YANG HILANG. Kumpulan cerita pendek tentang Om Bagas dan keluarganya, terutama Ibu dan Ayah. Bikin aku tertegun alias sesak menahan tangis, di bagian Ikhlas. Di mana Ibunya Om Bagas mimpi didatangi Suaminya (Ayah Om Bagas). Ayah Om Bagas minta dibacakan surat Al-Ikhlas, aku kira tuh artinya Ayah Om Bagas cuma pengin didoakan saja. Tapi ternyata, Ayah Om Bagas minta Istrinya untuk mengikhlaskan dia yang pergi meninggalkannya ke rumah Gusti. Sedih banget. Aku enggak menyangka ih. Terus Ibunya Om Bagas minta ke Om Bagas untuk ikhlas menerima kepergian Ayahnya. Benar-benar menggugah emosiku, aku yang gengsi buat menangis pas baca drafnya, sampai kuat tahan hingga aku punya bukunya sendiri. Buku buat adikku sih, supaya dia bisa dapat pencerahan gitu tentang bagaimana caranya menghargai dan menghormati orang tua selagi mereka masih ada. Tapi aku sempat membacanya dahulu sampai selesai.

Setiap cerpen diakhiri dengan kata-kata mutiara. Nilai plus buat Om Bagas. Karena menurutku, quote itu penting. Supaya pembaca punya pesan yang dapat dipetik. Biasanya kan cuma bisa dipendam sendiri saja, semacam pemahaman pribadi gitu. Tapi kalau ada quote, itu kayak lebih mudah untuk diingat deh.

Sebagai pembaca, aku lihat gaya penulisan Om Bagas punya ciri khas. Mengalir, santai, enak dibaca, enggak rumit, to the point, dan topik pembicaraannya cukup jleb, hiks.

Buku ini cocok buat siapapun, umur berapapun, karena kita semua pasti punya Ibu. Yang pasti, pas Mamaku baca buku ini, raut mukanya serius lalu semringah gitu. Dan aku enggak berani tanya tanggapannya apa. Khawatir nanti ada percakapan yang mengundang tangis, hehehe. Satu kata berkhasiat yang Mama ucapkan buat Om Bagas atas buku ini, yaitu Terima Kasih.

Tentang cover, jenis kertas, font, layout, selaras deh, keren. Dan baca endorsement di buku ini juga aku cukup terkesima. Bagaimana tidak, ada endorsement dari Mba Kirana Kejora, Opa Ciputra, dll. Memberi kesan bahwa buku ini memang bagus dan layak dibaca semua orang.

Pokoknya, cinta IBU tak terhitung berapa banyak. Seperti nyawa yang begitu berarti.



Salam sahabat,
I LOVE YOU MOM
DNS

1 komentar:

  1. thank ya Del, atas apresiasinya...
    sudah terbit cetakan kedua..
    semoga bermanfaat..,
    salam,
    Bagas D. Bawono

    BalasHapus